Contoh Soft Selling dan Cara menggunakannya untuk Promosi
Ada beberapa contoh soft selling dalam sebuah aktivitas pemasaran agar bisa digunakan untuk menjual produk dalam jumlah besar. Biasanya, teknik ini dikombinasikan dengan metode hard selling sehingga hasilnya bisa dilihat,
Lazimnya sebuah promosi, penjualan secara ‘halus’ tersebut dikemas seefektif mungkin agar tidak terlihat seperti berjualan. Selain itu, penggunaannya juga harus disesuaikan dengan momen-momen tertentu agar mampu meningkatkan penjualan secara signifikan.
Contoh Soft Selling dan Waktu Penggunaannya pada Bisnis
Metode berjualan dengan cara ‘halus’ seperti di atas bisa berjalan efektif jika penerapannya tepat sasaran. Kamu bisa menggunakannya ketika meluncurkan produk baru, meningkatkan jumlah sales, hingga menaikkan engagegement dengan konsumen.
1. Dipakai ketika memperkenalkan produk terbaru untuk pertama kalinya
Produk baru yang diluncurkan pertama kali di pasar tentu membutuhkan banyak perhatian agar semakin dikenal. Pada momen seperti ini, kamu bisa menjual kepada calon konsumen secara halus melalui pendekatan tertentu.
Salah satu caranya adalah membagikan contoh produk (sample) gratis dalam jumlah terbatas untuk sejumlah orang tertentu. Karena ada limitasi, konsumen yang merasa penasaran untuk mengambil bisa menjadi target potensial sesungguhnya.
Efektif digunakan untuk meningkatkan omset penjualan
Contoh soft selling berikutnya bisa diterapkan secara efektif jika kamu ingin meningkatkan konversi sales ke jumlah tertentu. Biasanya, metode penjualan secara halus tersebut digunakan untuk memenuhi target atau hal sejenisnya.
Jika ingin meningkatkan omset dalam jumlah tertentu, menjual produk secara ‘halus’ bisa dilakukan dengan beberapa cara. Seperti menggunakan metode bercerita dengan bumbu persuasif, atau menawarkan diskon sekian persen kepada konsumen.
Ampuh diaplikasikan jika ingin menambah engagement dengan konsumen
Selain digunakan ketika peluncuran produk baru maupun meningkatkan pendapatan sales, menjual secara halus juga ampuh untuk menaikkan engagagement. Salah satu bentuknya adalah mengadakan giveaway (bagi-bagi) agar mendapatkan perhatian dari konsumen.
Metode ini sangat efektif jika dilakukan lewat media sosial seperti Instagram, Facebook, dan sebagainya. Bisa juga dengan menggandeng public figure ternama agar aktivitas tersebut semakin banyak diikuti oleh calon konsumen.
Teknik Penjualan dengan Pendekatan yang Halus
Contoh soft selling dengan melakukan pendekatan tertentu kepada calon konsumen terdiri dari beberapa cara. Mulai dari memainkan dari sisi emosional, mengundang mereka untuk menjawab pertanyaan, hingga memberikan diskon melalui konten.
1. Memainkan emosi konsumen dengan menggunakan metode storytelling
Storytelling yang berfokus pada fungsi dari sebuah produk, bisa memberikan informasi tentang bagaimana manfaatnya pada pelanggan. Di antara sela-sela cerita pendek tersebut, kamu bisa memasukkan unsur penjualan dengan cara disisipkan.
Agar lebih menarik, usahakan agar mengemas keunikan konten storytelling tanpa meninggalkan fokus terhadap produk. Hal ini tidak hanya akan memainkan emosi kustomer, tapi juga mempengarui mereka tentang manfaat yang didapatkan.
Mengundang konsumen untuk menjawab pertanyaan
Contoh soft selling lainnya adalah menggunakan teknik memancing calon kustomer potensial untuk menjawab pertanyaan. Biarkan mereka mengajukan berbagai macam pertanyaan terkait produk, sehingga memungkinkan Kamu untuk mengetahui pendapatnya secara langsung.
Dengan informasi ini,kamu bisa memberi tahu mereka tentang produk atau layanan yang ditawarkan. Berikan manfaatnya terlebih dahulu untuk menarik perhatian calon kustomer, sehingga nantinya mereka bisa diprospek lebih lanjut.
Berikan diskon lewat sajian berupa konten menarik
Contoh soft selling yang paling mudah dilakukan adalah dengan memberikan diskon dalam besaran tertentu. Agar tidak terkesan “berjualan”, kamu bisa mengemasnya dengan dikombinasikan lewat sajian berupa konten-konten kreatif yang menarik.
Bentuknya bisa berupa postingan blog yang mengulas kelebihan produk, cara penggunaan, hingga manfaatnya untuk jangka panjang. Semakin menarik sebuah konten dan tawaran diskon, maka calon kustomer akan tergerak untuk membeli.
Baca juga : Kenali Tugas Kasir Untuk Usaha Anda!
Manfaat Melakukan Pendekatan Penjualan Secara Halus
Contoh soft selling di atas secara tidak langsung memberikan berbagai keuntungan bagi sebuah bisnis. Pemilik usaha bisa membangun relasi dengan konsumen, meningkatkan loyalitas maupun kesadaran merek, serta mempermudah proses konversi.
1. Membangun relasi yang baik dengan konsumen
Sikap positif selama melakukan proses penjualan sangat membantu untuk membangun relasi dengan klien. Secara tidak langsung, mereka akan merasa nyaman selama berinteraksi hingga pada akhirnya dikonversi menjadi sebuah penjualan langsung.
Hal semacam ini juga bisa menjadi iklan dari mulut ke mulut yang bagus untuk bisnis. Pelanggan pada akhirnya tidak akan ragu untuk mereferensikan produk yang telah digunakan kepada orang lain.
Meningkatkan reputasi dan loyalitas terhadap merek
Salah satu manfaat positif dari contoh soft selling adalah kemampuannya membangun kesadaran mereka di benak konsumen. Hal ini terjadi karena metode tersebut dapat menciptakan hubungan emosional antara pelanggan dan produk.
Pelanggan yang merasa puas dengan sebuah produk, akan terus menggunakannya dan bahkan ikut mempromosikannya. Tentu momen semacam ini akan meninggalkan kesan mendalam sehingga kustomer loyal akan selalu kembali untuk bertransaksi.
Konversi dari prospek menjadi sales menjadi lebih mudah
Contoh soft selling yang sukses adalah memudahkan pemilik bisnis dalam mengkonversi calon kustomer menjadi pembeli. Karena reputasi produk, jasa maupun layanan yang ditawarkan telah terbentuk, mereka tidak ragu untuk membelinya.
Jika kamu berhasil pada tahapan tersebut, maka upaya untuk meningkatkan omset penjualan tidaklah sulit. Selain brand loyalty yang kuat, salah satu modal utama dari keberhasilan tersebut adalah terciptanya segmentasi pasar.
Segmentasi pasar tersebut ibarat sebagai ‘kolam’ yang penuh dengan ‘ikan’ atau konsumen, sebagai penerima umpan (pemasaran). Hasil akhirnya tentu saja kemampuan untuk menjual lebih banyak produk, sehingga mampu meningkatkan pendapatan.
Metode penjualan secara halus lebih efektif jika dilakukan pada momen-momen tertentu. Tentu saja, pelaksanaannya bisa dikombinasikan dengan berbagai tawaran berupa promosi, sehingga contoh soft selling tersebut bisa membantu meningkatkan penjualan.
Originally published at https://frconsultantindonesia.com on August 13, 2022.